Berlokasi di pusat kota Old Delhi, India, Masjid Jama merupakan salah satu landmark paling signifikan di subkontinen ini. Didirikan pada abad ke-17 oleh Kaisar Mughal, Syah Jahan, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan warisan budaya Islam di India. Artikel ini akan mengulas tentang Masjid Jama India, sejarahnya, keindahan arsitekturnya, serta perannya dalam masyarakat India.
Sejarah Pembangunan Masjid Jama
Masjid Jama dibangun antara tahun 1644 hingga 1656 selama pemerintahan Syah Jahan, yang juga dikenal sebagai penggagas pembangunan Taj Mahal. Proses pembangunan masjid ini melibatkan sekitar 5.000 pekerja dari berbagai latar belakang etnis, termasuk India, Arab, Persia, Turki, dan Eropa. Anggaran pembangunan yang mencapai 10 lakh rupee (setara dengan satu juta rupee) mencerminkan kemewahan dan keindahan arsitektur pada masa Kesultanan Mughal.
Keindahan Arsitektur Masjid Jama
Masjid Jama menampilkan fasad yang mengesankan dengan lengkungan artistik, kaligrafi yang rumit, dan kubah berbentuk bawang. Dengan ukuran yang sangat besar—panjang 80 meter dan lebar 27 meter—masjid ini memiliki tiga kubah yang dihiasi dengan garis-garis marmer hitam dan putih, menambah daya tarik agungnya. Terdapat tiga pintu masuk—timur, utara, dan selatan—termasuk gerbang Shahi yang khusus untuk kaisar, menunjukkan detail luar biasa dalam desain arsitektur Mughal.
Peran Utama Masjid Jama dalam Masyarakat India
Masjid Jama bukan hanya sekadar pusat ibadah; ia juga menjadi pusat kehidupan sosial dan budaya yang dinamis di Old Delhi. Masyarakat dari berbagai lapisan berkumpul di sini untuk berdoa, mengeksplorasi keindahan arsitekturnya, dan merayakan kekayaan tradisi Old Delhi. Daya tarik Masjid Jama tidak hanya terletak pada kemegahannya tetapi juga pada perannya sebagai simbol persatuan dan warisan budaya. Pada tahun 2017, Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL), memberikan khotbah Jumat di masjid ini, menandai momen penting dalam sejarahnya.
Signifikansi Masjid Jama dalam Sejarah Politik India
Masjid Jama juga memiliki makna politik yang mendalam. Sebagai simbol kekuatan Islam di India, masjid ini tetap berdiri teguh selama era kolonial Inggris. Pada tahun 1857, otoritas kolonial Inggris mempertimbangkan untuk menghancurkan atau mengubah masjid ini; namun akhirnya mereka memutuskan untuk mengembalikannya kepada masyarakat Muslim pada tahun 1862 dengan beberapa syarat. Keputusan ini mencerminkan perjalanan kompleks masjid dalam konteks sejarah politik India.
Aktivitas Sehari-hari di Masjid Jama
Dalam hari-hari biasa, Masjid Jama dipenuhi jemaah yang datang dari berbagai tempat. Dengan kapasitas lebih dari 25.000 jamaah, masjid ini menjadi salah satu tempat ibadah terbesar di India. Pelataran terbuka seluas 1.200 meter persegi dapat menampung sekitar 100 ribu jemaah sekaligus. Di pelataran tersebut terdapat kolam untuk berwudu serta tempat tinggi bernama Dikka tempat imam kedua melakukan bacaan ulang.
Kesimpulan
Masjid Jama India lebih dari sekadar bangunan bersejarah; ia adalah simbol kekayaan budaya dan spiritual yang abadi. Dengan arsitektur megah dan peran penting dalam kehidupan masyarakat India, Masjid Jama terus menjadi tujuan bagi wisatawan dan jemaah dari seluruh dunia. Melihat keindahan serta kekayaan sejarahnya, sangatlah penting bagi kita untuk menghargai warisan budaya ini sebagai bagian integral dari identitas bangsa india.